POLMAN – Sesuai arahan Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin , tim Pemprov saat ini berada di lokasi Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Ambo Padang, Kecamatan Tutar, Kabupaten Polman.
Tim tersebut dipimpin langsung Kepala Dinas Kesehatan Sulbar drg Asran Masdy, bersama jajarannya.
“Kami sementara di lokasi KLB DBD di Desa Ambopadang Kecamatan Tutar, Kabupaten Polman dan bertemu dengan masyarakat setempat,” kata drg Asran, Jumat 18 Oktober 2024.
Saat ini, tim Pemprov Sulbar sedang merembukkan rencana aksi penanganan masyarakat yang terpapar DBD.
“Besok (Sabtu 19 Oktober 2024) kita melakukan penanganan masyarakat yang terpapar DBD,” ungkapnya.
Aksi tersebut, lanjut drg. Asran berkolaborasi dengan Dinkes Kabupaten Polman beserta instansi terkait lainnya.
“InsyaAllah dilakukan juga penyerahan bantuan Bapak Gubernur berupa 1 mesin fogging beserta insektisida 80 liter, abate 20 liter, dan RDT DBD 480 paket,” bebernya.
Selain itu, akan dilakukan juga simulasi pengoperasian dan penyemprotan Pogging di Desa Ambo Padang, Kecamatan Tutar, Kabupaten Polman.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Provinsi Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin memberikan atensi atas laporan Kejadian Luar Biasa (KLB) yaitu peningkatan kasus DBD di Kecamatan Tubbi Taramanu Kabupaten Polewali Mandar.
Olehnya, PJ Gubernur Sulbar Bahtiar mengutus Dinas Kesehatan, BNPB, Dinas Sosial, dan OPD lainnya untuk melakukan intervensi di titik yang menjadi indikasi terjangkitnya DBD.
“Segera turun ke lokasi, tangani yang sakit dan bantu keluarga dan lakukan fogging massal,” tegas Bahtiar.
Pj Bahtiar juga meminta OPD terkait agar berkoordinasi dengan Pemkab serta Forkopimda untuk kerjabakti massal sebagai upaya mencegah peningkatan kasus DBD di setiap wilayah.
Terkait laporan KLB, Kepala Dinas Kesehatan Sulbar dr Asran Masdy menyampaikan, Kasus yang terjadi mengelompok di Dusun 1 Ambopadang Desa Ambopadang terjadi kerentanan penyakit DBD disebabkan oleh sistem imunitas virus dengue yang belum terbentuk
Sejak 25 September 2024 Puskesmas Tutar menerima 1 laporan kasus DBD yang dirawat di Puskesmas Batupanga. Melalui laporan tersebut, tim TGC Puskesmas melakukan penyelidikan epidemiologi pada alamat pasien untuk mendeteksi adanya penambahan kasus. Hasil kegiatan
ditemukan 5 kasus tambahan dalam satu rumah.
Laporan kemudian diinformasikan berjenjang ke Dinas Kesehatan yang kemudian ditindaklanjuti pada tanggal 26 September 2024. Tim TGC Puskesmas bersama Tim TGC Dinas Kesehatan kembali melakukan penyelidikan epidemiologi lanjutan. Kasus kemudian terus bertambah 2 kali lipat lebih dalam kurun waktu 2 minggu. Total kasus per tanggal 17 Oktober 2024 sebanyak 95 Kasus.
Berbagai intervensi dilakukan seperti Fogging dan Pemberian bubuk abate pada tanggal 26 September, tgl 30 September dan 5 Oktober. Selain itu melakukan Pertemuan di kantor Desa 30 September 2024 dihadiri kepala Desa, kepala dusun, kader, babinkamtibmas dan masyarakat dalam rangka mensosialisasikan masyarakat tentang bahaya DBD.(rls/am)