Tekan Inflasi, Biro Ekbang Pemprov Sulbar-TPID Majene Bangun Koordinasi

MAJENE, –Inflasi Sulbar secara tahunan pada 2023 menjadi inflasi terendah ketiga di Indonesia. Ini masih menggunakan Indeks Harga Konsumen di Kabupaten Mamuju.

Berbeda tahun ini, Dua wilayah me jadi lokus IHK, yakni Mamuju dan Majene, sehingga untuk mengukur Inflasi Sulbar maka harus mempertimbangkan perkembangan IHK di dua kabupaten tersebut.

Untuk itu, Biro Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Pemprov Sulbar dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Majene membangun koordinasi dengan TPID Majene, Jumat (02/02/2024)

Kepala Biro Ekbang Setda Sulbar Hamdani Hamdi mengatakan, koordinasi tersebut sebagai upaya melakukan pengendalian inflasi di Majene dan di Sulbar.

Hamdani menyebut, tingkat inflasi Majene untuk Januari 2024 mencapai 3,14 persen, yang dipengaruhi oleh kenaikan beberapa komoditas pertanian seperti beras, bawang merah dan ikan cakalang.

“Kenaikan harga beras yang tinggi sangat mempengaruhi angka inflasi di Sulbar, karena beras menempati bobot tertinggi berdasarkan survey biaya hidup 2022,” kata Hamdani.

Dalam rapat koordinasi tersebut diperoleh hasil antara lain:
1. Penambahan subsidi beras 5 sampai dengan 6 ton.
2. Penambahan komoditas pangan yang disubsidi, seperti gula pasir, bawang merah, ikan dan minyak goreng untuk mengimbangi kenaikan harga beras yang terus meningkat.
3. Perlu dipertimbangkan dalam penentuan pedagang mitra penerima subsidi merupakan pedagangan dengan volume penjualan yang tinggi/paling laku di pasar.
4. Untuk pelaksanaan subsidi ikan, Dinas DKP Majene akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan DKP Sulbar.
5. Untuk mengatasi penguasaan pasar oleh Tengkulak, maka perlu segera dilakukan pembentukan BUMD Pangan sebagai off taker pangan. (rls/am)

Tinggalkan Balasan