Siswa Wajib Baca 20 Buku, Sulbar Terus Tingkatkan Akreditasi Perpustakaan Sekolah Hingga Ruang Baca Digital 

Siswa Wajib Baca 20 Buku, Sulbar Terus Tingkatkan Akreditasi Perpustakaan Sekolah Hingga Ruang Baca Digital 
Oplus_16777216

PELADEN INDONESIA — Melalui Surat Edaran Gubernur Sulbar, mewajibkan siswa SMA/SMK membaca buku sebagai syarat kelulusan. Ini tidak lepas dari upaya Gubernur Sulbar Suhardi Duka mendorong indeks literasi di Sulbar yang masih dibawah rata rata nasional.

Tercatat Indeks literasi di Sulawesi Barat pada tahun 2024 63,65. Masih tergolong rendah dan berada di bawah rata-rata nasional (73,52). Sebagai upaya peningkatan indeks literasi di Sulbar, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mewajibkan siswa SMA/SMK membaca minimal 20 buku. Hal ini didukung melalui surat edaran gubernur.

Menyambut kebijakan ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Sulbar terus mendorong akreditasi perpustakaan di setiap sekolah.

“Ketertinggalan ini harus dikejar, dengan upaya lebih kencang bekerja maka langkah dilakukan adalah bagaimana perpustakaan memiliki standar yang memungkinkan anak anak itu membaca dan mendapatkan akses buku bacaan umum dan bermutu,” ucap Khaeruddin.

Saat ini tercatat 380 perpustakaan sekolah di Sulbar mendapatkan akreditasi. Melalui akreditasi, sekolah dapat memperoleh nomor registrasi yang memungkinkan mereka mendapatkan bantuan koleksi buku dari Perpustakaan Nasional.

Selain itu, akreditasi tersebut bertujuan agar perpustakaan sekolah memiliki standar nasional, baik dari segi ketersediaan koleksi bacaan maupun pengelolaannya. Khaeruddin menerangkan, beberapa perpustakaan sekolah  kekurang mengelola buku bacaan umum, bahkan lebih banyak mengoleksi buku paket.

“Buku bacaan bermutu itu berbeda dengan buku paket. Buku bacaan yang baik bisa mendorong daya pikir, kreativitas, dan inovasi anak. Sekarang ini sekolah rata-rata tidak memiliki koleksi bacaan umum, dan itu menyulitkan pengembangan wawasan anak,” jelasnya.

Buku bacaan umum dimaksud termasuk yang disarankan gubernur seperti buku tentang Andi Depu dan Baharuddin Lopa. Tambahan referensi dari Khaeruddin adalah buku SDK Mendayung Dari Hulu yang memuat banyak kearifan lokal serta pesan moral yang bisa menjadi referensi bagi generasi muda.

Rencananya, tahun ini Sulbar menargetkan pengadaan buku lokal seperti Andi Depu dan Baharuddin Lopa, serta buku Mendayung dari Hulu yang memuat pesan moral dan kearifan lokal untuk menginspirasi generasi muda.

Lanjut Khaeruddin, selain mendorong akreditasi, Dinas Perpustakaan juga memperluas akses baca melalui digitalisasi dan pembukaan pojok baca di ruang publik seperti bandara, hotel, dan kafe. “Kami telah distribusikan bahan bacaan di pojok-pojok baca dan terus diperbarui secara berkala,” ungkapnya. (am)

You might also like
Dinsos Sulbar Dorong Efektivitas Penerimaan Siswa Baru

Dinsos Sulbar Dorong Efektivitas Penerimaan Siswa Baru

Pemprov Sulbar-KPU Kerjasama Perkuat Pendidikan Pemilih Bagi Pelajar

Pemprov Sulbar-KPU Kerjasama Perkuat Pendidikan Pemilih Bagi Pelajar

Efisiensi, Pemkesra Sulbar Koreksi Dana Beasiswa 2026

Efisiensi, Pemkesra Sulbar Koreksi Dana Beasiswa 2026