“SiPemimpin” dari Sulbar Lolos Seleksi KIPP 2025: Inovasi Pengawasan Konstruksi Berbasis Data, Menuju Infrastruktur Tanpa Celah

PELADEN INDONESIA —Di tengah ribuan proposal inovasi yang bersaing dalam ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2025, satu terobosan dari Pulau Sulawesi berhasil menarik perhatian: “SiPemimpin”, inovasi andalan Dinas PUPR Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), dinyatakan lolos seleksi awal bersama 2.038 inovasi lainnya di seluruh Indonesia.

SiPemimpin, singkatan dari Sistem Informasi Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Infrastruktur, bukan sekadar sistem pelaporan biasa. Ia lahir dari kebutuhan konkret: bagaimana mengawasi proyek-proyek infrastruktur secara real-time, menyatukan data yang selama ini terpencar, dan mendeteksi masalah sebelum berdampak besar pada publik.

Dengan mengandalkan teknologi digital dan dashboard terpadu, SiPemimpin menyajikan data penting mulai dari progres harian proyek, profil badan usaha pelaksana, jumlah paket pekerjaan, hingga kinerja tenaga ahli—semuanya dalam satu tampilan yang mudah diakses para pengambil kebijakan.

Inovasi ini bukan hanya soal efisiensi, tapi juga wujud komitmen Pemprov Sulbar dalam membangun sistem pengawasan yang modern dan akuntabel. SiPemimpin dikembangkan berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Barat Nomor 3 Tahun 2021 dan diperkuat melalui Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2025, menjadikannya sistem resmi yang berkelanjutan.

Kepala Dinas PUPR Sulbar, Rachmad, menjelaskan keunggulan utama sistem ini terletak pada pelaporan harian oleh konsultan pelaksana di lapangan.

“Setiap hari, progres fisik proyek harus diinput. Kalau ada ketidaksesuaian antara rencana dan realisasi, sistem otomatis memberi sinyal. Ini yang membuat pengambilan keputusan bisa cepat dan berbasis data,” ungkapnya.

KIPP 2025 sendiri menjadi panggung prestisius nasional, dan tahun ini mencatat antusiasme luar biasa dengan ribuan peserta. Setelah sempat tertunda karena banyaknya proposal, hasil seleksi administrasi diumumkan pada 23 Juni 2025, dan masa sanggah dibuka hingga 25 Juni.

Bagi Firman Juang Mallarangeng, Pejabat Fungsional Pembina Jasa Konstruksi di Dinas PUPR Sulbar, pencapaian ini bukan semata tentang kompetisi. “SiPemimpin adalah warisan. Ia bukan hanya untuk KIPP, tapi untuk Sulbar sendiri—sebuah lompatan menuju pengawasan infrastruktur yang benar-benar terintegrasi,” katanya.

Firman menambahkan bahwa inovasi ini membawa harapan agar Sulbar tidak hanya dikenal sebagai pelaksana kebijakan, tapi juga pencipta solusi. “Kami yakin SiPemimpin dapat direplikasi oleh daerah lain, khususnya yang menghadapi tantangan serupa dalam pengawasan konstruksi.”

Dalam dunia birokrasi yang terus berubah, SiPemimpin hadir sebagai contoh bahwa inovasi tidak harus rumit. Cukup dimulai dari kebutuhan nyata, dikembangkan dengan kolaborasi, dan dijalankan dengan konsistensi. Dari Sulbar, untuk Indonesia. (am)