Daerah  

Rakor Bersama BPJS Kesehatan, Pencapaian UHC Sulbar Masuk 10 Besar Nasional

MAMUJU – Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris Memimimpin Forum Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pelaksanaan Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi dalam Program Jaminan Kesehatan Tingkat Provinsi, di Rujab Sekprov, Kamis, 25 Juli 2024.

Hadir, Deputi Direksi Wil. IX Sulselbartramal BPJS Kesehatan, Perwakilan OPD, Kepala BPJS Cab. Mamuju, Cab. Polman.

Hadir langsung juga Deputi BPJS Kesehatan Wilayah IX, dr. Yessy Kumalasari. Sekaligus menyampaikan persiapan Luncuran Program PESIAR dengan singkatan PEtakan, SIsir, Advokasi dan Registrasi.

Tujuannnya adalah untuk menyusun masyarakat ditingkat Desa yg tidak terdaftar pada kategori Miskin sehingga bisa mendaftarkan dirinya sebagai peserta Aktif BPJS Kesehatan.

Program ini sebagai alat penunjang untuk mencapai target cakupan peserta JKN sesuai RPJMN 2024, yang berada pada angka 98 persen dengan tingkat keaktifannya 75 persen.

Sedangkan dari Pemerintah Provinsi Sulbar, alhamdulilla sdh mencapai Universal Health Coverage (UHC) 100 persen, sedangkan keaktifitanya 84 persen, dan sudah melampaui target nasional.

Untuk Program Pesiar yang lokus di Provinsi Sulbar, hanya 28 Desa dulu sebagai pilot projeck.

“BPJS Kesehtan sudah melaporkan bahwa Alhamdulillah kita di Sulbar sudah sampai nilai tertinggi pencapaian UHC 100 persen. Pelayanan kesehatan kita tertinggi,” kata Idris.

Sementara itu, Sulbar masuk 10 besar disemua provinsi di Indonesia untuk pencapaian UHC. Rencananya bulan Agustus 2024 nanti Gubernur akan mendapatkan penghargaan dari Presiden RI.

“Penghargaan ini sebagai bentuk pencapaian tertinggi UHC. Terimakasih semuanya atas dedikasinya ke sektor kesehatan,” ungkapnya

Ini bukan semata kerja Gubernur dan Sekprov saja, namun melainkan kerjasama seluruh elemen masyarakat Sulbar.

“Terlepas dari itu tidak ada kata berhenti sampai di situ, tapi kita harap selalu ditingkatkan pelayanan kesehatannya,” ujarnya.

Terutama, di Rumah Sakit Regional Sulbar harus terus berinovasi, karena saat ini masih banyak kekurangan terlihat dan kekurangannya terus diatasi misalnya aspek layanan dasar, ketersediaan kamar tidur, hingga suplay obat.

“Kalau ada keberhasilannya disampaikan dan kalau ada kekurangannya disampaikan juga. Termasuk belum beroperasi kegiatan yang sudah diilaunching, kemarin kita sudah tanyakan di BPJS dan alhamdulillah rencananya tahun ini diekseskusi pemeriksaan program yang sudah dilaunching,” tandasnya.(rls/am)