MAMUJU –Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Keuangan Sri Mulyani mengapresiasi sejumlah Pemda yang menunjukkan kinerja terbaik dalam pengendalian inflasi. Termasuk provinsi Sulbar.
Angka inflasi Sulbar per Oktober berada di posisi ketiga terendah inflasi se Indonesia sehingga dinilai layak mendapatkan penghargaan berupa insentif fiskal pada periode ke III Tahun 2023.
PJ Gubernur Sulbar Prof.Zudan Arif Fakrulloh menjelaskan, selain capaian sebagai provinsi terendah, poin penilaian lainnya adalah menjalankan 9 upaya pengendalian inflasi pangan, melakukan penyampaian laporan kepada kemendagri yang menunjukkan jumlah laporan harian yang disampaikan pemda dalam pengendalian inflasi pangan oleh kab/kota, serta menunjukkan rasio realisasi belanja pengendalian inflasi terhadap total belanja daerah.
Menurut Zudan, capaian Pemprov Sulbar tersebut berkat kerjasama dari berbagai pihak, utamanya kolaborasi yang terbangun antara Tim pengendali inflasi, satgas pengendalian inflasi, dan forkopimda, baik tingkat provinsi maupun kabupaten.
“Kebersamaan forkopimda dan kabupaten harus terus kita perkuat, kuncinya jaga stabilitas harga dan pasokan ada,”kata Zudan hadir pada Rakor pengendalian inflasi sekaligus menerima penghargaan dana insentif fiskal di Jakarta, Senin (6/11/2023)
Ketua Pelaksanaaan Alokasi Insentif Fiskal Periode III Luky Alfirman menjelaskan, dua menjadi agenda dalam rakor pengendalian inflasi tersebut yakni dalam rangka meningkatkan pengendalian inflasi daerah sekaligus memberikan menyerahkan insentif fiskal atas peran Pemda dalam pengendalian inflasi di daerah.
“Tujuannya untuk meningkatkan partisipasi Pemda dalan meningkatkan pengendalian inflasi di daerah. Dan Pemberian penghargaan kepada Pemda yang telah kinerja baik dalam pengendalian inflasi di daerah serta memacu daerah-daerah lain agar semakin terpacu untuk meningkatkan kinerja khususnya terkait pengendalian inflasi di daerah,” ucap Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu ini. (am)