Sulbar Terapkan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Sekolah

MAMUJU – Program makan gratis Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan diberlakukan kepada seluruh wilayah di Indonesia mulai awal Januari 2025. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemprov Sulawesi Barat memulai melalukan uji coba makan bergizi gratis di sekolah sekolah. Hal ini dilakukan oleh Pemprpv Sulbar pasca lima hari setelah dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden.

Seperti saat ini Pj Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin melihat langsung penerapan makan gratis di SMA 1 Mamuju, Jumat 25 Oktober 2024.

“Saya mewakili Siswa-siswi SMA 1 Mamuju sangat bangga dan kami merasa sangat disayang, apalagi Pj Gubernur datang langsung ke sekolah kami melihat program makan gratis ini,” kata Siswa SMA 1 Mamuju Naislika Angelica.

Sehingga, dirinya berharap program makan gratis ini bisa terus berlanjut kedepan dan program Presiden Prabowo Subianto bisa terealisasi.

“Semoga segera direalisasi program Presiden dan kami bisa menikmati makan gratis agar kami bisa menambaj energi dalam belajar. Jadi kami siap menuju Indonesi Emas,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar Mithhar mengungkapkan disiapkan anggaran untuk makan gratis melalui sekolah sehat.

“Jadi dengan adanya kegiatan ini memberikan kesiapan kepada sekolah terutama Diknas program Presiden bisa berjalan dengan baik,” ucap Mithhar.

Rencana awal makan gratis ini hanya beberapa kelas saja, namun antusias sekolah dan siswa sehingga semua siswa-siswi ikut semua.

“Semua sekolah di Sulbar sudah siap semua, kita mulai di Mamuju dua sekolah yakni SMA 1 Mamuju dan SMK 1 Rangas. Tahun depan sudah mulai jalan,” imbuhnya.

Sedangkan, Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin menyampaikan bahwa Sulbar siap menjalankan program makan gratis dari Presiden dan Wakil Presiden RI.

“Ini kita memberikan contoh atau simulasi di SMA 1 Mamuju, minggu depan kita lanjutkan seluruh kabupaten,” kata Bahtiar.

Semua tim sudah bergabung di Diknas untuk memastikan makanan yang diberikan kepada siswa-siswi layak dikonsumsi.

“Satu kita dapat gizinya dan sisi lain kita juga dapat dampak ekonominya. Semua bahannya mulai sayur, beras, ikan, hingga susu diambil di masyarakat setempat,” tandasnya.(am)